Kamis, 23 Oktober 2014



TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

NAMA                         SONY LESMANA
NPM                             : 1A214410
KELAS                         : 1EA33
FAKULTAS                  : EKONOMI
JURUSAN                    : MANAJEMEN
MATA KULIAH           : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN                        : IBU DIYANTI









KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kemudahan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ILMU BUDAYA DASAR  sebagai mata kuliah softskill, selain itu makalah ini disusun untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan kepada pembaca tentang MANUSIA DAN KEBUDAYAAN, KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN, serta MANUSIA DAN CINTA KASIH.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas bagi pembaca, saya sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan begitu juga dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan, oleh sebab itu, penyusun mohon maaf atas kekurangannya dan kritik serta saran yang membangun dari pembaca saya dibutuhkan. Terima kasih.

                                                                                       Bekasi, oktober 2014
                                                                                      








BAB I
 ILMU BUDAYA DASAR
1.1    PENGERTIAN
Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalaj-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah kebudayaan dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”, adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus  yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaiikan seseorang akan bisa lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa di artikan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya  yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan, Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat ddalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alaiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2.      Ilmu-ilmu sosiial (sosial science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.  Kebenaran Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Teetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat dirubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3.      Pengetahun budaya ( the humanities )
Pengetahuan  budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian di beri arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat, keahlian inipun dapat dibagi-bagi ladi ke dalam berbagai bidang  keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities)  adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengeertian-pengertian yang berasal dari berbagai pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeeda dengan pengetahuan budaya . ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris  disebut dengan istilah The Humanities, pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melaikan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.




1.2    TUJUAN
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan  dasar dan pengertian tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities), akan tetapi ilmu budaya dasar  semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Buday dasar diharapkan dapat
1.      Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.      Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkuut kedua hal tersebut,
3.      Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin yang ketat, usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas, kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yang ketat.
4.      Mengusahakan wahana komunikasi pada akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, pada akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.




1.3    RUANG LINGKUP
Dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
1.      Berbagai aspek kehiduan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ), baik dari segi masing-masing keahlian ( disiplin ) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya,
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat, dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku , dan hasil kelakuan mereka.
           Dari kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam ilmu budaya dasar jelaslah bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek pengkajian namun sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema dalam Ilmu Budaya Dasar.
          Pokok bahasan yang akan dikembangkan dalam Ilmu budaya dasar adalah :
v  Manusia dan cinta kasih
v  Manusia dan keindahan
v  Manusia dan penderitaan
v  Manusia dan keadilan
v  Manusia dan pandangan hidup
v  Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
v  Manusia dan kegelisahan


v  Manusia dan harapan

            Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya karya yang tercakup dalam pengetahuan buudaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya.





























BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.      MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam  ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimilki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan  mahluk biologis yang  tergolong dalam goloongan mahluk mamalia ( biologi), dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang emnjadi acuan dalam menjelasakan unsur-unsur yang membangun manusia.
1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.      Jasad (tubuh manusia)
b.      Hayat (unsur hidup)
c.       Ruh (bimbingan Tuhan)
d.      Nafs (kesadaran diri)
2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (onconcious).
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun, dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubunngan antara tindakan dan unsur-unsur manusia, seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut  lebih dikendalikan oleh id dibanding superego-nya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia , misalnya orang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil  ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang di miliki oleh manusia, kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai analisa bagi tingkah laku manusia.

B.      HAKEKAT MANUSIA
a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b.      Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibanding dengan mahluk lainnya yaitu terletak pada adab dan kebudayaan karena manusia dilengkapi dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
d.      Mahluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
1.         KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungan. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu Negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong-menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari Negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalanya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, dan barong. Terbuka dengan Negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimiliki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerja sama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.









2.         PENGERTIAN KEBUDAYAAN
 Budaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), budaya diartikan sebagai akal budi, pikiran atau adat istiadat. Jadi jika dikatakan menurut tata bahasa, arti dari kebudayaan ini diturunkan dari makna kata budaya dan cenderung mengarah kepada pola pikir manusia. Sehingga pengertian Kebudayaan  adalah sebagai segala sesuatu yang berkaitan pada akal atau pikiran manusia serta bisa pula menunjuk terhadap perilaku, pola pikir dan karya fisik untuk sekelompok manusia.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga yaitu bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan dan kebudayaan ini akan terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk sebuah masyarakat yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah kebudayaan masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan individunya
3.         UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhondalam bukunya yang berjudulUniversal Categories Of Culturemembagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaanyang sederhana seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi kebudayaan menjadi 7 unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal.
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
Ø  Sistem bahasa
Ø  Sistem kebudayaan
Ø  Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Ø  Sistem peralatan hidup dan teknologi
Ø  Sistem ekonomi/mata pencaharian hidup
Ø  Sistem religi
Ø  Kesenian

4.            WUJUD KEBUDAYAAN

Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
v  Wujud Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
v  Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam bentuk konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh, bangunan bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak, perunggu, gerabah, dll.
v  Wujud Perilaku
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dan dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan di film) Contoh petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara, dll. Salah satu contoh wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari.


5.         ORIENTASI NILAI BUDAYA

Kluckhon dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep be-ruang lingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan salah satu sistem nilai-nilai budaya. Ada 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhon dalam Pelly (1994) ke lima masalah pokok tersebut adalah : (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja/karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia.
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal itu berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada.

6.         PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada tiga sebab perubahan, yaitu :
1.      Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri misalnya, perubahan jumlah dan komposisi
2.      Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
3.      Adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Ada 4 bentuk peristiwa perubahan kebudayaan, yaitu
1.      Cultural Lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dapat juga diartikan sebagai bentuk ketinggalan budaya.
2.      Cultural Survival, yaitu suatu konsep untuk menggambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya 100%, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya diatas landasan adat-istiadat semata.
3.      Cultural Conflict (perttentangan budaya), yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnyan.
4.      Cultural Shock (Guncangan kebudayaan), yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lain.

7.                  KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.
Jadi kesimpulan dari uraian diatas adalh kaitan manusia dengan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengsn manusia lain disekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu.


BAB 3
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


3.1 Pendekatan Kesusastraan
Pada bahasan kali ini saya akan mencoba menjabarkan mengenai Kesusastraan. Dimana dalam Kesusastraan ini dapat kita bagi menjadi 2 definisi yaitu :
“Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”
dan pengertian seni adalah :
“Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).”
jadi, dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan yang makna seni atau keindahan tertentu.
sedangkan seni adalah buah cipta manusia yang muncul dari hati manusia itu sendiri dan lebih merujuk kepada ekspresi manusia tersbut.
di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.
hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
3.2 Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Dalam bahasa Indonesia istilah prosa sering diterjemahakan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusatraan Indonesia kilta mengenal jenis prosa lama dan baru.
v  Prosa lama meliputi
     dongeng-dongeng
     hikayat
     sejarah
     epos
     cerita pelipur lara

v  Prosa baru meliputi
     cerita pendek
     hikayat
     biografi
     kisah
     otobiografi
3.3 Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
            Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.         Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian yang di kisahkan.
2.         Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.         Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.         Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional/rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan ke dalam kehidupan sendiri.
3.4 Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Kepuitisan, keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi hidup.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman/penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “pengalaman perwakilan”
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
           penderitaan atas ketidak adilan
           perjuangan utuk kekuasaan
           konflik dengan sesamanya
           pemberontakan terhadap hukum Tuhan

BAB 4
Manusia dan Cinta Kasih


4.1 Cinta Kasih
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
4.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
1.      Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2.      Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3.      Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
4.      Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5.      Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.



Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.

Ø  Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan
(1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)

Ø  Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
a.       Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b.      Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c.       Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.



Ø  Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
4.3 Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Ø  Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
Ø  Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.


Ø  Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Ø  Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Ø  Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
Ø  Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.


4.4 Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
4.5 Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
Ø  Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Ø  Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)

Ø  Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Ø  Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.
Ø  Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.
Ø  Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
4.6 Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan dalam upacara pernikahan.
4.7 Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
4.8 Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
4.9 Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.














Daftar Pustaka
Katika, D.A. (2014). Hakikat Manusia Menurut Panadangan Umum. [Online].
Tersedia: http://kartika-d.blogspot.com/2014/05/hakikat-manusia-menurut-pandangan-umum.html
Prasetyo, Irfan A. (2011). Pengertian Kebudayaan Kepribadian. [Online].
Tersedia:
http://irfanarifprasetyo.blogspot.com/2011/02/pengertian-kebudayaan-kepribadian.html
Karno. (2013). Unsur-unsur Kebudayaan Beserta Penjelasannya. [Online].
Tersedia:  http://mbahkarno.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-kebudayaan-beserta.html
Abdi, Anwar. (2013). Perubahan Kebudayaan. [Online].
Tersedia: https://anwarabdi.wordpress.com/tag/perubahan-kebudayaan/
Aviana, Nada. (2013). Tugas Ilmu Budaya Dasar. [Online].
Tersedia: http://nadaaviana95.blogspot.com/2013/04/tugas-ilmu-budaya-dasar.html
Cahya, Pingka. (2013). Ilmu Budaya Dasar Dan Cinta Kasih. [Online].
Tersedia: http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
Sefti. (2013). Ilmu Budaya Dasar Contoh Kasus Hakekat. [Online].
Tersedia: http://seftifriday.blogspot.com/2013/10/ilmu-budaya-dasar-contoh-kasus-hakekat.html