Kamis, 11 Desember 2014





BAB 5
MANUSIA DAN KEINDAHAN

Studi Kasus :

SEORANG PRIA ASAL RUSIA MENCURI MAYAT ANAK ANAK UNTUK DIJADIKAN BONEKA

Sebuah kisah tragis dialami beberapa warga Rusia yang sudah kehilangan anak-anak mereka. Kesedihan yang dirasakan setelah ditinggal selamanya oleh sang anak semakin dalam akibat aksi gila seorang pria. Pria tersebut menggali 29 makam anak-anak dan mengubah tubuh mereka menjadi boneka.
Anatoly Moskvin (47 tahun) ditangkap pihak kepolisian setelah ditemukan bukti bahwa dia menggali 29 makam anak perempuan dan mengubah tubuh mereka menjadi mumi. Mumi-mumi itu didandani layaknya boneka, diberi baju dan dipajang di kediaman milik Anatoly. Aksi ini memicu kemarahan keluarga korban.
Dilansir oleh metro.co.uk, sang pelaku sebenarnya seorang priagenius, dia bahkan bisa berbicara dalam 13 bahasa. Namun sayangnya, genius kadang membuat seseorang kehilangan akal sehat. Anatoly punya obsesi dengan boneka dan yakin bisa menghidupkan anak-anak itu lagi. Apapun alasannya, tindakan Anatoly sudah masuk tingkat kejahatan dan akan diproses secara hukum.
Salah satu pihak korban, mengatakan bahwa hal ini sangat melukai perasaan mereka. Bisa dibayangkan, salah satu mayat yang diambil adalah Olga yang masih berusia 10 tahun saat meninggal karena dibunuh. Tubuh anak perempuan itu ditemukan di rumah Anatoly dengan kondisi sudah menjadi mumi, dipakaikan baju dan didandani.
"Orang gila ini bahkan meninggalkan pesan tanpa nama dan menyebut anak perempuan kami Little Lady," ujar Natalia Chardymora, ibu Olga. "Bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan kami saat membaca catatan itu tentang putri kami yang meninggal akibat dibunuh. Ini bukan lelucon sama sekali karena sudah menghancurkan hati ini.
Saat ini Anatoly sudah dalam penanganan tim kepolisian. Dia mengaku sudah mencuri mayat anak perempuan sejak tahun 2011. Alasannya adalah dia menunggu ilmu pengetahuan yang dapat membangkitkan anak-anak perempuan itu lagi. Karena tes menyatakan pria ini gila, dia juga mendapat penanganan dari rumah sakit kejiwaan.

OPINI :
manusia sangat memiliki keinginan akan hal yang indah, keindahan dapat berupa suatu bentuk objek yang cantik, tampan, bersih, baru, dan lain lain. untuk memenuhi hal tersebut manusia akan mencarinya dengan naluri masing-masing apa yang mereka butuhkan dari keindahan tersebut. Tetapi terkadang ada saja manusia yang rela meninggalkan akal sehat mereka untuk mendapatkan keindahan seperti kasus diatas.
Seharusnya kita tidak hanya memikirkan soal keindahan yang akan kita dapatkan, tetapi juga harus memikirkan apakah cara yang kita lakukan untuk mendapatkan keindahan tersebut benar atau tidak.


Studi kasus 2 :

  
Pria ini sulap kardus jadi karya seni menakjubkan
Merdeka.com - Zhongkai Xiang, 20, memiliki kemampuan artistik yang langka, yang membuatnya mampu menciptakan berbagai karakter dengan menggunakan kardus.
Sejak duduk di bangku SMP, pria asal Taiwan ini sudah tertarik untuk membuat patung kertas. Kemudian dia mulai mencoba membuat patung dari kardus, yang terus dilakukannya hingga sekarang.
Bukan cuma itu. Sesekali, dia juga mencoba untuk membuat patung dari bahan lain seperti sedotan minuman. Dari semua karyanya, salah satu favorit Zhongkai adalah patung naga, yang merupakan salah satu patung pertama yang pernah dibuatnya.
"Saya telah memproduksi banyak karya seni dari kardus. Sebagai contoh, Optimus Prime, kerangka T-Rex dan Pterodactyl, dan Iron Man," kata Zhongkai, seperti dilansir Stan Winston School of Character Arts.
Untuk membuat kostum Iron Man seukuran aslinya dari kardus, Zhongkai menggunakan teknik pemodelan kertas khusus yang disebut Pepakura. Uniknya, dia sangat jarang menambahkan warna pada bahan kardus yang digunakannya. Karena menurutnya, itu adalah gayanya. "Jika Anda adalah seorang seniman seperti saya, maka Anda tidak perlu banyak uang untuk menciptakan karya Anda," tandasnya.

OPINI  :
dari kasus diatas kita bisa melihat bahwa naluri mansia untuk menciptakan keindahan itu sangat besar. dari barang yang menurut kita tidak ada nilai guna lebih seperti kardus, sang seniman dapat menciptakan keindahan yang berbentuk patung.
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan dapat terbentuk melalui kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda (dalam kasus ini kardus) dan diantara benda itu dengan si seniman.


BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN

Studi kasus 1 :
Seorang ibu tega membunuh anaknya lalu bunuh diri

Tekanan ekonomi dan perilaku suami yang tempramental membuat Herawati (42) mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya. Tak cuma itu, putra bungsunya Andika (4) juga menjadi korban. Herawati Warga Kampung Cigebar, Desa Bojongasih, Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, ditemukan tewas di sebuah anak sungai Citarum, Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Jumat (2/3) siang. Tak jauh dari Herwati, ditemukan juga anak bungsunya oleh warga sekitar.

Kapolsek Bojongsoang, AKP Sutarman, mengatakan Herawati mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup karena himpitan ekonomi. Dugaan selama ini kata dia, Herwati menenggelamkan anaknya, dan disusul tindakan nekat Herawati dengan memutuskan urat nadi tangan kirinya hingga tewas.

Menurutnya dugaan bunuh diri sangatlah kuat, ketika di bawah bantal kamarnya terdapat surat wasiat. "Isinya bahwa himpitan ekonomi dan utang yang melilit serta tindakan kasar yang selalu dilakukan suami menjadi salah satu alasan," katanya.

OPINI :
Berdasarkan studi kasus diatas itu merupakan contoh penggambaran penderitaan seorang istri yang mengalami penderitaan lantaran kondisi perekonomian keluarganya yang kurang dan kelakuan suami nya yang cenderung kasar terhadapnya. Sehingga ia tega menghabisi nyawa anaknya dan dirinya sendiri
Suami nya pun pasti melakukan KDRT karena tertekan secara psikologis lantaran himpitan ekonomi yang semakin besar di zaman sekarang ini.
Untuk menghindari kejadian seperti diatas sebaiknya kita harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan diluar kemampuan umat-Nya. Selain itu kita harus memikirkan secara matang sebelum menikah, apakah kita sudah siap secara ekonomi, mental, dan fisik.

Studi kasus 2 :


Perjuangan Hidup Nenek Yang Menjual Galon Air Minum
Vemale.com - Anda masih sering mengeluh tentang sulitnya hidup? Atau sering uring-uringan karena gaji tidak kunjung naik? Lihatlah hidup nenek ini. Usianya sudah 70 tahun lebih, tetapi terpaksa bekerja mengangkat galon-galon air mineral yang sangat berat. Kami yakin, di antara pembaca yang masih muda, mengangkat galon air adalah hal yang berat. Lebih baik meminta bantuan orang lain daripada mengangkat sendiri galon air minum.
Silakan bayangkan bagaimana jadinya seorang wanita tua harus mengangkat galon-galon air setiap hari. Inilah kisah nyata yang terjadi di Distrik Shijingshan Beijing, China. Nama wanita ini adalah Gao Meiyun, dia seorang janda yang tinggal bersama anaknya yang lumpuh dan cucunya yang sakit. Pada tahun 2008, sang cucu mengalami kecelakaan dan harus mendapat operasi pada kedua kakinya. Otomatis, Gao Meiyun berhutang pada banyak pihak untuk biaya operasi. Hari demi hari dihabiskan untuk bekerja keras melunasi hutang tersebut, sekaligus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama bertahun-tahun, Gao Meiyun mengantar dan mengangkat sendiri galon air pesanan pelanggan dalam kondisi cuaca seburuk apapun.
Dengan berat badan yang hanya 38 kg, Gao Meiyun harus mengangkat galon air yang masing-masing bisa mencapai 20 kg. Pekerjaan ini terpaksa dilakukan karena hanya inilah cara yang bisa ditempuh Gao Meiyun untuk mendapatkan uang dan membiayai pengobatan anaknya. Anaknya sendiri tidak dapat bekerja karena masalah kesehatan yang diderita. Karena bertahun-tahun menjadi pengantar galon air, tubuh Gao Meiyun semakin membungkuk. Selain itu, dia mulai menghadapi masalah kesehatan, Gao Meiyun sering mengalami batuk parah, terlebih saat cuaca buruk datang.
Dengan pendapatan yang pas-pasan dan dipotong untuk hutang, Gao Meiyun dan anak cucunya tinggal di kamar sempit tanpa adanya jendela atau ventilasi. Ruang yang sempit itu juga dipenuhi botol-botol galon. Kehidupan Gao Meiyun mendapat simpati dari masyarakat sekitar, mereka sering membantu memberi uang, tetapi jumlah itu tetap tidak cukup untuk melunasi hutangnya. Beruntung, berita yang tentang Gao Meiyun membuat pemerintah China mengucurkan dana bantuan hidup setiap bulan, tetapi tidak termasuk biaya pengobatan. Bantuan beasiswa untuk cucu Gao Meiyun juga diberikan.
kawan, lihatlah nenek ini. Jika Anda masih sering mengeluh akan hidup, setidaknya perjuangan berat nenek Gao Meiyun bisa membuat kita yang masih muda malu jika terus saja mengeluh.

OPINI :

berbeda dengan kasus yang pertama, dalam kasus ini seorang nenek menanggung penderitaan yang lebih berat dibanding kasus pertama. tetapi sang nenek memiliki kebesaran jiwa yang lebih dibandingkan orang pada umumnya. dia rela bekerja keras untuk anak dan cucu nya, padahal bisa saja dia meinggalkan anak dan cucu lalu bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa terkadang jika kita menjalani penderitaan dengan jujur dan tanpa mengeluh, kita akan mendapatkan kekuatan lebih. dan terkadang penderitaan dapat dijadikan suatu inspirasi bagi yang lain.
 BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN

Studi Kasus 1 :

Mencuri Singkong Karena Kelaparan, Hakim Menangis SAAT MENJATUHKAN VONIS !!
diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar, namun manajer PT A**** K**** (BAK** grup) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.Hakim Marzuki menghela nafas,dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya” katanya sambil memandang nenek itu,’saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU’.
Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.“Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan denda kepada tiap orang yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya”, sodara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa
Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi degan mengantongi uang 3,5jt rupiah, termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT A**** K**** yg tersipu malu karena telah menuntutnya.

Opini   :
          Kasus diatas mengajarkan kita bahwa hokum tetaplah hukum. Sang hakim benar benar menjadi wakil Tuhan di dunia yang memberikan hukuman. Tetapi dia tidak hanya menghukum nenek tersebut tetapi juga warga sekitar nenek tersebut yang tidak membantu kesulitan yang dialami sang nenek.
            Hakim pada kasus diatas memiliki kejujuran yang sangat tinggi, dia ingin membantu nenek tersebut tetapi tidak ingin menyalahi hukum yang berlaku. sehingga dia mendapatkan cara untuk menolong nenek tersebut sekaligus memberi pelajaran kepada warga sekitar nenek tersebut tinggal.


Studi kasus 2 :

Pecat Aparat yang Lindungi Perbudakan Buruh!

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mendesak Kepolisian RI untuk mengusut dugaan keterlibatan Polri dalam kasus perbudakan 34 buruh di pabrik kuali, di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.

"Polri harus bertindak tegas. Polri tidak boleh melindungi atau setengah hati menindaknya. Kapolri perlu memerintahkan agar oknum polisi yang ikut menganiaya para pekerja yang menjadi korban perbudakan itu segera diusut, kalau perlu diberhentikan," ujar Martin di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Martin menjelaskan, jika ada oknum pejabat Polri di wilayah yang justru mendapatkan upeti, maka oknum Polri itu juga harus ditindak. Pasalnya, sikap melindungi yang dilakukan Polri, kata Martin, bisa mengusik rasa keadilan masyarakat.

"Perbuatan yang dilakukan oknum-oknum polisi tersebut sangat biadab dan tidak dapat diterima akal sehat. Rasa keadilan masyarakat terusik karena perbuatan mereka. Kapolri perlu mengusut mereka juga, dan jangan sampai ada kejadian seperti ini di tempat lain," tukas anggota Komisi III DPR ini.

Pada Jumat (3/5/2013), Polda Metro Jaya dan Polres Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik kuali yang bosnya dicurigai telah melakukan penyekapan terhadap 34 buruh di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Di pabrik itu, pengusaha diduga telah merampas kemerdekaan sekaligus melakukan penganiayaan terhadap para buruh.

Temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), para buruh itu setiap harinya hanya diberikan makanan sambal dan tempe, jam kerja melampaui batas, dan diberikan tempat tinggal yang tak layak. Mereka juga diancam ditembak dengan timah panas oleh aparat yang diduga dibayar oleh pengusaha di sana.

Polisi telah menetapkan tujuh orang tersangka yakni Yuki Irawan (41), Sudirman (34), Nurdin (34), Jaya alias Mandor (41), dan tangan kanan Yuki, Tedi Sukarno (34). Sementara itu, dua orang lain, Tio dan Jack, buron. Para tersangka dikenakan Pasal 333 KUHP tentang Perampasan Kemerdekaan dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Hal itu dilihat dari beberapa temuan, antara lain pemilik pabrik tak membayar gaji sebagian buruh, pemilik pabrik juga tak memberikan fasilitas hidup yang layak, tak membiarkan buruh melakukan shalat, serta melakukan penganiayaan terhadap buruh.

Kini, kelima tersangka ditahan dan diperiksa di Polresta Tangerang. Sebanyak 34 buruh yang dibebaskan dari pabrik tersebut dipulangkan ke kampung masing-masing.

OPINI :
prihatin kepada orang-orang yang seharusnya memegang keamanan, menjadi contoh dan panutan di Negara ini malah melakukan pelanggaran, yakni Polri. Pada dasarnya tugas Polri adalah menjaga keamanan dan ketertiban dimasyarakat, mentaati semua aturan yang berlaku, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Tetapi, pada contoh kasus diatas, diduga ada oknum polisi yang melindungi praktik penyekapan dan perbudakan terhadap buruh diTanggerang tersebut. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.
Dan jika ada oknum polisi yang diduga menyiksa para buruh tersebut seharusnya segera diusut secepat mungkin. Karena walaupun seorang oknum polisi yang ikut terlibat, keadilan diNegara ini harus ditegakkan. Jika tidak ada keadilan, Negara ini akan cepat runtuh. Dan walaupun seorang pejabat yang menjadi tersangka sekalipun, keadilan juga harus tetap ditegakkan dengan cara memberikan sanksi kepada yang bersalah sesuai dengan apa yang dilakukannya.Tindakan oknum polisi ini sangat tidak pantas dicontoh dalam kehidupan masyarakat.





BAB 5


5.1 MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. Pengertian Keindahan

kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara warna, dan sebagainya. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Perbedaan antara Keindahan sebagai suatu Kualitas Abstrak dan sebagai Sebuah Benda Tertentu yang Indah

Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari  Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.

Keindahan dalam Arti Seluas-luasnya
keindahan dalam arti  luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Dalam arti estetis keindahan bias berdasarkan penglihatan, pendengaran, jadi keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
- Keindahan seni
- Keindahan alam
- Keindahan moral
- Keindahan intelektual
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

Nilai Estetik
nilai estetik ialah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Yang terdiri dari nilai moral, nilai ekonomik, niloai pendidikan, dan sebagainya.

Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu. Contohnya adalah tari-tarian Darma-minakjinggo, tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik. Jadi nilai instrinsik itu nilai yang terkandung dalam suatu benda atau sarana tersebut.

Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.

5.2 Teori – teori dalam Renungan

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :
teori pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan).
Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
teori metafisik
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi.
Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.

5.3  KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan kata rasi, artinya cocok, kene benar, dan sesuai benar.

a. teori objektif

1. Teori objektif bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.
2. Teori subjektif bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan sutau benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.

b. teori perimbangan

Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti Yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.




BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
     
6.1  Pengertian Penderitaan
   
Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal  dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.  Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
    Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

6.2  Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :

Kebimbangan.
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.

Kesepian.
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.

Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:

1.       KEMATIAN, banyak orang yang takut akan kematian.
2.      KEMISKINAN, tidak ada satu pun manisia yang ingin hidup miskin.
3.      KESEPIAN, siapapun tak ingin menikmati hidup ini tanpa pendamping.
4.      KEGELAPAN, ada beberapa orang yang takut akan kegelapan.

6.3.        Kekalutan Mental

Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :

1.      jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.      nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3.      Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4.      Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social
5.      Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
6.      Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Tahap – tahap gangguan jiwa :

1.                               Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.                               Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3.                              Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
4.                               Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
5.                              Dipicu oleh faktor psychoeducational karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.



6.                              Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.

Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental

1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2.      Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3.      Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.

Proses – proses kekalutan mental:

   Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
   Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.

6.4  Penderitaan dan Perjuangan
   Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
   Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
  Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

6.5  Penderitaan, media massa, dan seniman
   Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
  Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

6.6  Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
   Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
   Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

6.7  Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya

Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi  menjadi 2 bagian sebagai berikut :
o    Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o    Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.


o    Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
o    Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan






BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN

7.1  Pengertian Keadialan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakandiartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

7.2   Berbagai Macam Keadilan

Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat
yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato
itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal

Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when
equels are treated equally).

Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau
bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat





7.3  Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa
yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah
kenyataan yang benar-benar ada.
Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama
dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan
harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan
yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang
berupa kehendak, harapan dan niat.

7.4 Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

7.5  Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar  namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

7.6  Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
























DAFTAR PUSTAKA

Prof:AbdulkadirMuhammad,SH.2011ilmubudayadasar.Bandung:Citra Aditya Bakti
belajar-cemerlang.blogspot.com
wartawarga.gunadarma.ac.id
http://www.destycatamara.blogspot.com








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar